Jumat, 22 Februari 2008

CAHAYA RINDU UNTUK AKHYKU

Untukmu ya akhy...
Dalam peraduan malam aku melukis wajahmu
Dalam peraduan kasih aku mengukir senyummu
Entah bagaimana Allah memasukkan namamu dalam hatiku
Aku tahu... Dia maha segalanya hingga dapat melakukan apapun yang dikehendakiNya
Dia bahkan terlalu berkuasa untuk kutentang,
dan karena aku tak punya kuasa untuk itu, maka kubiarkan Allah menyusupkan namamu ke dalam hatiku

Lalu kini setelah sekian waktu ku namamu berpijak dihatiku, aku tak lagi ingin membuangmu jauh
Sebait namamu kini jadi segudang rindu yang menyelusup ke jantungku, bermain di fatamorgana mimpiku, berjalan di awang-awang ragaku, memenuhi seluruh hasrat dalam jiwaku, mengisi tiap ruang kosong dalam diriku, hingga kadang tak mengijinkanku untuk bernafas bila namamu belum kusebut

Ya akhyku...
Sebuah cahaya bermain diremang mataku tika malam gelap gulita menghampiriku
Sebuah nafas memburu cepat masuk dalam ragaku memintaku untuk membuang semua isi dan hanya menempatkan nafas itu saja yang didalamnya
Ya akhyku...
Cahaya itu menggamitku dalam belenggu malam dan tak mengijinkanku berpindah,
Dan cahaya itu tak ingin kubuang dari malam, karena bersama cahaya itu, ada rindu teramat yang selalu kusiapkan untukmu
Dalam cahaya itu ada jiwa yang selalu merindumu, dalam cahaya itu ada aku menunggumu


Tidak ada komentar: