Dalam semburat malam aku meramu wajahmu
Dalam desau angin aku melukis nafasmu
Dalam rindangnya pepohonan kutuliskan takutku
Aku berlalu bersama maya dan melihatmu berbaris di barisan paling belakang
Berlari bersama mengejar sesuatu yang... entah apa harus kusebut ia
Tetes embun berbaris dipipiku, aku tahu itu... rintik tangis telah menodai wajahku
Aku kehilanganmu,
Tanpa kusadari... tanpa jejak... tanpa kias kata... aku takut
Gemericik hujan menggangguku, kini menderas dan akhirnya membanjir di peraduanku
Aku tak ingin lari mengejarmu, karena itu kan menjatuhkan harga diriku.
Tapi hatiku berbisik kecil, dan kaki ini menyongsong langkahmu,
menarikmu masuk dalam mimpiku
Tolong... jangan pergi, karena aku tak sanggup kau tinggal jauh
apalagi kau kata tak mau kembali...
JANGAN
Jumat, 15 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar