Jumat, 22 Februari 2008

PINJAMKAN TANGANMU PADAKU, DAN SEJUKKAN FIKIRANKU

Dia ingin aku membuat sebuah novel tentang kami, tentangku dan dia. Aku ingin, bahkan sebenarnya sudah pernah mempersiapkannya, tapi aku nggak tahu bagaimana harus memulainya.
Aku ingin memulai dari pertemuan kami, tapi aku bingung harus menggunakan kata-kata seperti apa untuk memulainya. Pertemuan itu sangat sederhana, sangat natural, terjadi begitu saja dan akhirnya menjadi sangat membekas dalam hatiku. Lalu berakar dan menjadi bagian dalam hidupku. Entah bagaimana harus memulainya, harus menggunakan kalimat seperti apa agar rangkaian kalimat yang ada dihatiku saat itu dan kini bisa tertuang sejelas mungkin, dan membuatnya tersenyum, sama seperti aku tersenyum ketika mendengar pintanya
"Umi bikin novel tentang kita ya..."
Aku ingin mencipta sebuah novel yang bisa menjadi symbol pertemuan dan kebersamaan kami, agar suatu waktu nanti, ketika kami telah berumur, ketika telah ada buah hati yang mengisi hari-hari kami, kami masih memiliki sebuah catatan untuk mengenang pertemuan kami, mengenang kebersamaan kami, perdebatan-perdebatan kecil, besar, kecemburuan yang selalu sering da
tang, keraguan sesaat, mimpi-mimpi indah, harapan-harapan, dan semua hal yang telah kami lalui bersama.

Allah...
Tolong pinjamkan tanganMu padaku, aku ingin menulis sesuatu untuknya, yang bisa kami kenang suatu waktu nanti, agar kebersamaan ini tak hanya kami yang rasakan
Allah, tolong segarkan fikiranku, aku ingin membuatu sebuah karya cinta untuknya, agar dia tahu betapa hati ini tak pernah lepas memikirkan dia.
Allah, tolong maafkan, karena sekali lagi... kuduakan namaMu dengan namanya, dihatiku
Tolong jangan hukum aku karena itu

Tidak ada komentar: